Poerwoto Hadipoernomo, lahir di kota gudeg Yogyakarta pada 1 Desember 1944. Sebagai pewaris ilmu Bela Diri Tangan Kosong (Betako), sejak kecil akrab dengan tempaaan keilmuan Merpati Putih, ayahnya sendirilah yang selalu mengasah dengan ilmu beladiri ini.
Ayahnya menanamkan disiplin, kerja keras, dan berani.
Bahkan ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar, suatu malam ayahnya mengajak jalan kaki menempuh jarak +40 km ke pantai parang kusumo untuk latihan.
Ditengah-tengah latihan oleh ayahnya ditinggal sendirian di pantai yang gelap gulita, anak yang masih duduk di bangku SD itu harus pulang jalan kaki dikegelapan malam.
Setelah beranjak dewasa, hasil tempaan orang tuanya mulai dipahami.
Mas Poeng demikian panggilan akrab guru besar perguruan Merpati Putih, tidak pernah puas dengan hasil kerja kerasnya.
Ia selalu belajar dan mendalami keilmuan yang berasal dari Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Susuhunan Pangeran Prabu Amangkurat ini.Agar perguruan ini dapat dinikmati oleh masyarakat luas dan terorganisir dengan baik, maka pada 17 April 1998, ia mendirikan Yayasan Saring Hadipoernomo.
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, ilmu kanuragan warisan orang tuanya mulai dikembangkan dan diteliti secara ilmiah bersama dengan adiknya, R Budi Santoso.
Beberapa lembaga seperti AKABRI Udara, Fakulas Kedokteran Universitas Gajah Mada, dan beberapa lembaga ternama dinegeri ini pernah meneliti ilmu pernafasan ini.
Adenosin Tri Phospat (ATP) adalah senyawa kimia yang menjadi misteri dalam perguruan Betako yang dapat menimbulkan explosive power.
Hasil kerja kerasnya mulai diakui masyrakat, terbukti dengan diterimanya penghargaan demi penghargaan dari dalam maupun luar negeri.
0 komentar:
Posting Komentar